
Apa itu diet diabetes? Lalu bagaimana diet diabetes yang tepat? Simak penjelasannya berikut ini.
Masih banyak dari kita yang belum mengerti tentang bahaya dari penyakit diabetes. Penyakit diabetes bisa disebut sebagai silent killer, karena secara diam-diam dapat menyerang siapapun dan kapanpun.
Menjaga tubuh dari diabetes memang bisa dibilang gampang-gampang susah, mengingat banyaknya faktor penyebab diabetes yang harus diatasi secara bersamaan. Salah satunya faktor makan. Yup, makan menjadi faktor penting sehingga kadar gula di tubuh meningkat tajam, seringnya mengonsumsi makanan yang manis, berkalori tinggi dan jarang mengonsumsi makanan sehat sudah dipastikan dapat meningkatkan resiko anda untuk terkena diabetes. Jika kita sudah terkena penyakit diabetes, mau tidak mau kita wajib melakukan diet diabetes.
“Kenapa harus diet? Apakah tidak bisa dengan minum obat saja?”
Pasalnya ketika kita telah mengonsumsi obat tetapi tetap mengonsumsi makanan dengan kalori dan lemak secara berlebih, tubuh akan merespon dengan menciptakan kenaikan gula yang tidak kita harapkan. Ketika gula sudah meningkat tajam, berbagai masalah serius akan muncul seperti kerusakan saraf, penyakit ginjal dan jantung. Tidak jarang juga meskipun sudah mengonsumsi obat, kejadian gula darah tinggi tetap terjadi. Lagipula diet diabetes tidak terlalu berbeda dengan diet pada umumnya, diet diabetes pun bisa menurunkan berat badan dan mencegah berbagai resiko terkena penyakit lainnya lho.
Berbagai mitos ini mungkin sering kita dengar ya, faktanya saat kita diet diabetes, kita masih bisa mengonsumsi gula asalkan dibatasi atau bisa dijadikan sebagai bumbu masakan. Diet diabetes pun juga kaya akan nutrisi karena akan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran.
Pada dasarnya setiap orang membutuhkan karbohidrat untuk menunjang tubuhnya. Tetapi, sebagian orang khususnya penderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat komplek dengan indeks glikemik remah, dan hindari sumber karbohidrat yang kompleks dengan indeks glikemik tinggi seperti nasi, lontong, ketan, jagung, roti, ubi, singkong, talas, kentang, sagu, bulgur, mie, bihun, makaroni dan makanan lain yang terbuat dari tepung-tepungan. Makanan tersebut sebaiknya dihindari ya Eskayvriends, agar dapat menjaga level gula di tubuh kita.
Pemanis disini seperti gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni. Seperti permen, coklat, selai, sirup, minuman ringan, susu kental, kue manis, buah kalengan, dan gula pasir/gula jawa. Gula pasir atau gula jawa disini masih boleh digunakan ya dalam masakan sebagai bumbu masakan.
Berbagai olahan lemak jenuh seperti susu berlemak tinggi dan protein hewani ini memiliki side effect bagi diabetes seperti meningkatkan peradangan di tubuh, memperparah kondisi resisten insulin di tubuh yang bisa mempengaruhi penyumbatan pada pembuluh darah baik di otak maupun di jantung lho. Jadi sebaiknya kita menghindari lemak jenuh yang umumnya ditemukan pada mentega, daging sapi, sosis, dan makanan cepat saji.
Sama halnya dengan lemak jenuh, lemak trans juga dapat meningkatkan peradangan serta dapat memperburuk resistensi insulin di dalam tubuh, lebih lanjut lagi dapat meningkatkan level kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol total serta menurunkan level kolesterol baik yaitu (HDL). Sehingga wajib dari kita menghindari konsumsi lemak trans yang biasanya dapat ditemukan pada makanan olahan atau makanan panggang.
Walaupun makanan yang harus dihindari adalah makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Pasti kita jarang bukan mengonsumsi buah? Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, ditemukan bahwa hanya 5,5% masyarakat Indonesia yang cukup mengonsumsi sayur dan buah. Padahal buah memiliki segudang manfaat untuk tubuh saat diet diabetes. Buah yang memiliki fitonutrisi yang bermanfaat untuk mengelola serta mencegah terjadinya diabetes seperti buah delima (punicalagin) dimana dapat melancarkan aliran darah, tomat (likopen) dapat membantu meningkatkan antioksidan di tubuh, blueberry (quercetin) yang bertindak sebagai agen antidiabetes dengan cara menurunkan radikal bebas pada penyandang diabetes, dan cranberry (proanthocyanidin) membantu mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes.
Jika ingin dikombinasikan buah diatas tersebut, bisa loh dengan mengonsumsi Eskayvie Phytax, karena buah tersebut terkandung di dalam Eskayvie Phytax.
Sayuran sering dihidangkan di meja makan bukan? Tapi sudah dipastikan kita jarang mengonsumsi sayuran karena berbagai alasan mulai tidak suka rasanya ataupun memang malas. Padahal sayuran, khususnya sayuran hijau memiliki kandungan magnesium, dimana dapat membantu mengurangi resiko penyakit jantung dan diabetes. Bukan hanya itu saja sayuran hijau dipercaya baik untuk menurunkan berat badan.
Konsumsi protein seperti telur, ayam tanpa kulit dan ikan memiliki protein yang baik saat melakukan diet diabetes. Apalagi jika dikonsumsi saat sarapan, dapat membantu untuk mengurangi lonjakan gula darah saat sarapan maupun makan siang.
Kalau masih bingung dengan menu yang harus disiapkan untuk diet diabetes, bisa menggunakan menu makan diet diabetes dibawah ini.
Pagi | Sandwich Telur SayuranRoti Tawar Gandum Telur DadarSlada + Tomat + Mentimun | 175 gram55 gramBebas / Sekehendak | 7.5 lembar1 butir |
10.00 | Juice Melon MelonStevia | 190 gram1 Tetes | 1 Gelas |
Siang | NasiPepes IkanTempe Goreng TempeMinyakSayur AsemJeruk | 250 gram60 gram 50 gram2.5 gram75 gram110 gram | 1.75 gelas1.5 potong sedang 2 ptg sedang½ sdt¾ mangkuk1 buah |
16.00 | Pisang Rabus | 50 gram | 1 buah |
Malam | NasiUngkep/Opor AyamPerkedel Tahu KukusTumis Sayur Apel | 200 gram40 gram110 gram75 gram85 gram | 1.5 gelas1 potong sedang1 biji besar¾ mangkuk1 buah |
Nah itulah beberapa tips yang bisa diperhatikan saat memulai diet diabetes, jangan lupa untuk selalu memulai diet diabetes sebagai pencegahan komplikasi dan iringi dengan mengonsumsi minuman fitonutrisi untuk menjaga masalah gula darah seperti Eskayvie Phytax.
Instagram: @eskayvieindonesia
Facebook Page: Eskayvie Global Indonesia
YouTube: Eskayvie Indonesia
Website: www.eskayvie.co.id