
Sering kesemutan? Perhatikan beberapa penyebab kesemutan dan berhati-hati itu termasuk gejala adanya penyakit.
Seringkali kita merasakan kesemutan pada anggota tubuh kita khususnya pada kaki saat sedang duduk. Bukan hanya duduk, saat memegang suatu benda pun kita tidak terhindarkan bisa merasa sensasi kesemutan. Walaupun hal ini sering terjadi, banyak dari kita yang masih menyepelekan kesemutan tersebut karena rasa kesemutan akan hilang sendiri dalam waktu beberapa menit saja.Â
Tapi, perlu Anda ketahui bahwa rasa kesemutan pada tangan maupun kaki yang seringkali muncul adalah pertanda kurang baik. Seringkali merasakan kesemutan bisa menjadi gejala adanya penyakit tertentu. Berikut adalah penyakit yang mungkin terjadi.
Walaupun kesemutan adalah gangguan pada tubuh yang normal, tetapi jika kesemutan sering terjadi dalam waktu lama dan disertai gejala seperti mudah haus, nyeri kepala dan penglihatan buram. Anda wajib untuk memeriksakan diri ke dokter, karena sangking seringnya disepelekan oleh banyak orang, ternyata kesemutan merupakan tanda dari berbagai penyakit lho. Apa saja? Di artikel ini akan membahas gejala penyakit yang disertai kesemutan.
Kesemutan biasanya terjadi karena kondisi asam yang terbentuk dari level gula di tubuh yang tinggi. Kondisi tubuh yang asam, bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil yang bertugas membawa darah ke seluruh tubuh, termasuk ke saraf bagian kaki. Akibatnya saraf tidak mendapatkan suplai oksigen dan gizi yang cukup, sehingga saraf kaki pun menjadi lemas. Jika berkelanjutkan, kaki akan menjadi lebih sensitif dan terasa sensasi terbakar walaupun tidak ada luka pada kaki.
Dilansir dari Klikdokter.com, kesemutan merupakan salah satu gejala akibat terjadinya gangguan pada aliran pembuluh darah di sistem saraf pusat, yang menyebabkan penyumbatan. Gejala lainnya dari stroke bisa menyebabkan kelemahan pada satu sisi badan atau menyebabkan penurunan kesadaran kesadaran seseorang.
Penyakit sistemik merupakan gejala penyakit yang berhubungan dengan kelainan kondisi pada sistem metabolisme seluruh tubuh manusia. Biasanya, disebabkan oleh alergi atau kepekaan tubuh terhadap suatu zat (bakteri) atau kondisi kelainan tubuh yang menyebabkan komplikasi.
Menurut artikel dari halodoc.com, kesemutan bisa menjadi salah satu tanda penyakit sistemik, dimana penyakit tersebut bisa mempengaruhi kondisi tubuh secara umum. Bukan hanya itu saja, kesemutan terjadi karena penyakit sistemik yang berlangsung lama dan bersifat kronis. Penyakit sistemik tersebut meliputi penyakit jantung, diabetes, gagal ginjal dan hipertensi dan infeksi seluruh tubuh.
Lepra adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut sering kali menyerang saraf dan otot, gejala yang timbul seperti kesemutan dan kebas sering. Biasanya disertai adanya bercak putih pada kulit, dimana gejala tersebut sebaiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter. Seringnya gejala kesemutan dianggap sepele, padahal penyebab terjadinya kesemutan akibat kondisi di tubuh seseorang memerlukan penanganan yang serius.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya mengenai penyebab kesemutan, lalu bagaimana cara pencegahannya?
Secara umum kesemutan bisa diminimalisir dengan pola hidup yang sehat. Seperti rutin berolahraga 3x seminggu, karena dengan berolahraga rutin, tubuh akan meningkatkan sistem imun dan dapat mencegah terjadinya kesemutan pada anggota tubuh lainnya.
Lalu berhenti merokok, kandungan nikotin pada rokok dapat menyumbat aliran darah di tubuh sehingga menyebabkan aliran oksigen dan zat gizi pun tidak tersalurkan.
Yang terakhir adalah mengurangi minuman beralkohol. Mengonsumsi alkohol mengakibatkan jaringan pada saraf di tubuh mengalami kerusakan. Kerusakan ini lah yang bisa menyebabkan saraf tepi yang bertugas mengirimkan sinyal ke organ otak dan jaringan lainnya menjadi rusak, ketika rusak akan menimbulkan rasa sakit dan kesemutan pada anggota tubuh.
Makanan menjadi faktor penting untuk mengatasi masalah kesemutan, seringnya kita menyepelekan persoalan makanan menyebabkan tubuh menjadi kekurangan zat gizi. Seperti halnya mengonsumsi buah dan sayuran, berikut makanan yang bisa membantu mengatasi masalah kesemutan.Â
2. Teh hijau, bukan sebagai minuman saja, teh hijau dapat membantu melancarkan aliran darah dengan cara menurunkan kadar lemak di dalam darah. Sehingga zat gizi dan oksigen dapat menyalurkannya ke seluruh anggota tubuh.Â
3. Manggis, buah asam manis ini mampu melancarkan aliran darah dengan cara menurunkan kekentalan darah akibat gula darah tinggi.
4. Bit merah, konsumsi buah bit dapat membantu dalam meningkatkan sirkulasi darah. Dengan mengonsumsi buah bit tubuh akan merubah kandungan nitrat di dalam buah bit menjadi oksida nitrat (senyawa untuk mengendurkan otot dinding pembuluh darah). Kemudian oksida nitrat akan terdistribusi ke seluruh pembuluh darah, mengirimkan sinyal kepada sel otot dinding pembuluh darah untuk mengendur. Sehingga pembuluh darah pun melebar dan dapat menghantarkan oksigen dan zat gizi secara maksimal.
5. Bluberry, karena mengandung quercetin yang kaya akan antioksidan terbukti mampu menurunkan peradangan di tubuh, dengan merangsang penghasil antioksidan alami tubuh yaitu glutathione serta menurunkan radikal bebas di dalam tubuh. Sehingga tubuh mampu menurunkan resiko terkena penyakit.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan ketika mengalami kesemutan, jika kesemutan sudah berkepanjangan. Jangan lupa untuk memeriksakan diri ke dokter agar mengetahui penyebab kesemutan tersebut ya 🙂
Jangan lupa ikuti kami di:
Instagram: @eskayvieindonesia
Facebook Page: Eskayvie Global Indonesia
YouTube: Eskayvie Indonesia
Website: www.eskayvie.co.id